Bagikan!

APA BEDANYA OLI MESIN BENSIN DAN OLI DIESEIL?

oli mesin bensin dan oli diesel

Oli Mesin Bensin dan Oli Diesel, Cakramotor11.com – Tidak hanya BBM, mesin mobil juga memerlukan oli untuk dapat bekerja. Mobil dengan mesin berbahan bakar bensin maupun mobil dengan mesin berbahan bakar diesel memerlukan oli sebagai pelumas agar mesin bisa bergerak.

Oli untuk mesin bensin dan diesel memiliki banyak perbedaan. Untuk itulah sebaiknya jangan gunakan oli mesin bensin untuk mesin diesel atau sebaliknya, kecuali dalam keadaan darurat. Dalam keadaan darurat, anda bisa menggunakan oli mesin bensin untuk oli diesel atau sebaliknya. Namun jika hal ini terus dilakukan secara berulang kali, maka mesin bisa rusak.

Beda Oli Mesin Bensin dan Oli Diesel

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antar oli mesin bensin dan oli mesin diesel. Dengan mengetahui beberapa perbedaan ini, maka anda tak perlu lagi takut salah saat membeli oli.

  • Perbedaan jumlah komposisi

Pelumas atau oli adalah campuran antara minyak dan zat aditif. Di setiap oli yang biasa anda beli dan gunakan untuk kendaraan, setidaknya terdapat 9 bahan aditif seperti:

  • Anti oksidan untuk mencegah oksidasi 
  • Detergen untuk menjaga permukaan logam bebas kotoran
  • Dispersant untuk mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas
  • Aditif anti karat untuk mencegah timbulnya karat
  • Aditif anti wear untuk menghindarkan mesin dari aus
  • Friction Modifier dipakai untuk meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas
  • Pour point despressant digunakan untuk menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperatur rendah
  • Anti Foam untuk mencegah terbentuknya busa pada pelumas
  • Dan terakhir terdapat aditif untuk menjaga viskositas (kekentalan) oli tetap stabil pada suhu rendah dan tinggi

Meski oli bensin dan oli diesel sama-sama memiliki kandungan seperti di atas, namun jumlah komposisinya bisa berbeda. Salah satu contohnya yaitu kandungan detergen. Oli diesel membutuhkan lebih banyak kandungan detergen untuk membersihkan endapan pada mesin. Endapan ini terbentuk dari partikel logam yang terkikis. Tanpa detergen, sisa karbon pembakaran dan oksidasi ini akan tertinggal dan merusak mesin.

  • Perbedaan viskositas

beda oli mesin bensin dan diesel

Viskositas adalah tingkat kekentalan pada oli. Jika anda membeli oli, di bagian depan kemasan akan tertulis angka SAE (Society of Automotive Engineers) seperti misalnya 15W-30. Huruf W pada deretan kode tersebut memiliki arti Winter sedangkan angka 15 di depannya merupakan titik beku oli tersebut, kemudian angka 30 di belakangnya merupakan titik terpanas yang dapat dijangkau oli tersebut. Semakin tinggi angka di depan, maka semakin kental pula tingkat viskositas oli tersebut.

Umumnya oli untuk mesin mobil berbahan bakar bensin memiliki kode SAE 0W-10 sampai 15W-30, di atas angka tersebut maka tingkat viskositas sudah terlalu tinggi dan oli menjadi sangat kental. Namun pada kondisi tertentu, mobil dengan bahan bakar bensin malah tidak bisa menggunakan oli dengan tingkat kekentalan yang rendah. Contohnya adalah mobl tua. Mobil tua dengan tahun produksi sebelum tahun 2005 biasanya membutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang tinggi seperti SAE 20W-40.

Mesin mobil berbahan bakar diesel membutuhkan oli dengan tingkat viskositas tinggi karena mesin diesel bekerja dengan kompresi yang lebih rendah dibanding mesin bensin. Hal tersebutlah yang membuat torsi mesin diesel cukup besar ketika di rpm rendah.

  • Perbedaan sertifikasi API service

API adalah American Petroleum Institute, lembaga penguji dan pemeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara Eropa dan Amerika. API telah mengeluarkan beberapa sertifikasi untuk oli yang dapat digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara oli dan mesin mobil anda.

Oli untuk mobil dengan mesin bensin memiliki kode S, sedankgan oli untuk mesin diesel menggunakan kode C. Sebagai contoh, SM adalah kode API untuk oli mobil bensin keluaran terbaru. Umumnya kode SM bisa digunakan untuk semua mesin berbahan bakar bensin dengan tahun produksi di atas 2004. Kemudian pada mesin diesel keluaran terbaru menggunakan kode CI-4.

Meski sudah dibedakan berdasarkan kode API, namun kebanyakan oli saat ini memiliki 2 kode sekaligus, yaitu kode S dan juga kode C. Sebagai contoh anda akan menemukan kode API SL/CF pada kemasan oli. Ini artinya oli tersebut dibuat untuk mesin berbahan bakar bensin, namun pada kondisi darurat bisa juga digunakan untuk mesin diesel. Penggunaan ini tentu saja tidak disarankan untuk dilakukan dalam jangka panjang. Karena jika dilakukan terus menerus nantinya akan merusak mesin.

Itu dia beberapa perbedaan antara oli bensin dan oli diesel. Dengan memahami apa saja perbedaannya dan bagaimana cara membedakannya, anda tak perlu lagi bingung jika harus membeli oli untuk mobil anda. Beli oli diesel atau bensin di Cakra Motor 11, beli online di Tokopedia kami dan gratis jasa ganti di Bengkel Cakra Motor 11.

Artikel Terbaru

Artikel Terkait