Cakra Motor Logo
Search

Kapasitas Oli Mesin Toyota Hardtop dan Rekomendasi Oli Terbaiknya

mobil Land Cruiser seri FJ

Toyota Hardtop, atau yang dikenal juga dengan nama Land Cruiser FJ/BJ/HJ40, adalah SUV legendaris yang dikenal dengan ketangguhannya di medan berat. Kendaraan ini telah menjadi ikon otomotif klasik di Indonesia, dan meski usianya tak lagi muda, perawatannya wajib tetap optimal. Salah satu bagian penting adalah memahami kapasitas oli mesin dan menggunakan jenis oli yang sesuai.

Toyota Hardtop hadir dalam beberapa varian mesin: bensin (2F) maupun diesel (B dan H series), masing-masing dengan kebutuhan oli yang berbeda. Artikel ini akan membahas kapasitas oli mesin Toyota Hardtop secara lengkap, tipe oli yang direkomendasikan, serta pilihan produk oli yang sesuai. Kalau Bosque ingin tahu detail tiap varian dan rekomendasi praktisnya, yuk baca sampai habis!

Kenalan Sama Si Gagah Toyota Hardtop

Halo, Bosque! Bang Ori hadir lagi buat kasih info penting soal dunia otomotif klasik. Kali ini Bang Ori mau ajak Bosque kenalan sama mobil legendaris: Toyota Land Cruiser Hardtop. Di Indonesia, mobil ini sering dijuluki “Si Gagah Legendaris” karena tampilannya yang kokoh, suara mesin yang mantap, dan daya jelajah yang luar biasa di segala medan.

Buat Bosque yang baru pertama kali dengar, mobil ini biasa disapa FJ40, BJ40, atau HJ40, tergantung jenis mesinnya. Nah, meski mobil ini udah masuk kategori klasik, perawatannya jangan dianggap remeh, terutama soal kapasitas dan jenis oli mesin. Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Spesifikasi Umum dan Mesin yang Dipakai

Toyota Hardtop hadir dengan beberapa varian mesin yang cukup ikonik:

  • FJ40: Mesin bensin 2F berkapasitas 4.2L

  • BJ40: Mesin diesel B series (3.0L)

  • HJ40: Mesin diesel H atau 2H (3.6L–4.0L)

Karena beda tipe, maka kebutuhan olinya pun beda-beda, Bosque. Makanya penting banget tahu spesifikasi dasar mobil sebelum isi oli sembarangan.

Kapasitas Oli & Tipe yang Sesuai Tiap Varian

Bang Ori tahu Bosque paling pengen info ini. Jadi langsung aja Bang Ori kasih tabel singkat:

Varian Tipe Mesin Kapasitas Oli Filter Oli Tipe Oli Rekomendasi
FJ40 2F (Bensin) ±5.5 – 6 Liter Spin-on SAE 20W-50 (Mineral)
BJ40 B Series (Diesel) ±6 – 6.5 Liter Cartridge SAE 15W-40 / 20W-50
HJ40 H / 2H (Diesel) ±7 Liter Spin-on SAE 15W-40

Kapasitas oli ini termasuk untuk kondisi ganti dengan filter oli ya, Bosque. Kalau nggak ganti filter, bisa dikurangi sekitar 0.5 liter. Pastikan juga periksa manual mobil Bosque karena bisa beda tipis tergantung tahun produksi.

Rekomendasi 3 Produk Oli Sesuai Mesin

Berikut 3 produk rekomendasi dari Bang Ori yang cocok buat mobil kesayangan Bosque:

1. Shell Helix HX5 SAE 20W-50

SHELL HELIX HX3 20W50 4LT

Oli mineral berkualitas tinggi yang cocok untuk mesin bensin klasik seperti Toyota Hardtop FJ40. Menawarkan pelindung ekstra terhadap suhu tinggi dan gesekan.

Lihat Produk

2. Castrol GTX Diesel 15W-40

CASTROL GTX DIESEL 15W40 4LT

Diformulasikan khusus untuk mesin diesel seperti BJ40 atau HJ40. Menyediakan perlindungan maksimal terhadap keausan dan deposit.

Lihat Produk

3. Motul Tekma Mega X Diesel 15W-40

MOTUL TEKMA MEGA X DIESEL 15W40 5LT

Oli heavy-duty untuk mesin diesel yang membutuhkan pelumas tangguh dengan stabilitas viskositas tinggi. Ideal untuk Toyota Hardtop seri diesel.

Lihat Produk

Bosque juga bisa cek produk oli dan aki terbaik lainnya langsung di halaman produk Cakra Motor 11.

Ciri-Ciri Oli Harus Diganti (dan Tips Cek Sendiri)

Gimana tahu oli di Hardtop udah waktunya ganti? Nih, tanda-tandanya:

  • Warna oli jadi hitam pekat dan bau sangit

  • Mesin lebih berisik dan berat tarikannya

  • Muncul indikator tekanan oli (oil pressure) di dashboard

Tips dari Bang Ori:

  • Cek oli pakai dipstick tiap 2 minggu

  • Kalau mobil jarang dipakai, ganti oli tiap 6 bulan walaupun jarak tempuh pendek

Jenis Oli yang Cocok untuk Mesin Tua & Tabel Tambahan

Karena mesin Hardtop tergolong tua, maka Bang Ori sarankan:

  • SAE 20W-50 untuk mesin bensin (FJ40)

  • SAE 15W-40 atau 20W-50 untuk mesin diesel (BJ40, HJ40)

  • Gunakan oli mineral atau semi sintetik, hindari full sintetik kecuali udah di-rebuild

Mesin Tipe Oli Alasan
2F (Bensin) 20W-50 Lebih kental, cocok mesin longgar
B / H Diesel 15W-40 Tekanan stabil, pelumasan maksimal
Semua Mineral / Semi Lebih stabil untuk mesin klasik

Cakra Motor 11, Spesialis Oli dan Aki!

Bosque bingung soal ganti oli atau nyari aki yang cocok buat mobil klasik? Tenang aja, Cakra Motor 11 ahlinya!

Spesialis Oli & Aki dengan pengalaman bertahun-tahun menangani mobil tua maupun modern

Produk lengkap, dari oli berkualitas sampai aki yang awet

Layanan konsultasi & ganti langsung di tempat (bisa janjian dulu, Bosque!)

Klik disini untuk  Hubungi Cakra Motor 11 via WhatsApp.

Jadi daripada nebak-nebak sendiri dan malah salah pilih oli, mending tanya langsung sama tim profesional

Promo Spesial Belanja Di Website Buat Bosque!

Bang Ori ngerti banget, mobil klasik seperti Hardtop itu butuh perhatian ekstra, termasuk dari sisi pelumas dan kelistrikan. Jangan cuma fokus ke tampilan, tapi juga jeroannya, ya Bosque.

Kalau Bosque lagi cari promo ganti oli atau ganti aki, tungguin update promonya dari Cakra Motor 11 ya.

Untuk konsultasi atau booking servis, Bosque bisa langsung klik:

Hubungi Cakra Motor 11 via WhatsApp

Sampai sini dulu ya dari Bang Ori. Jangan lupa rawat Hardtop kesayangan, biar tetap gagah di jalanan. Gas terus, Bosque!

Berapa kapasitas oli mesin Toyota Hardtop?

Tergantung varian mesinnya. FJ40 (2F) sekitar 5.5–6 liter, BJ40 (diesel) sekitar 6–6.5 liter, dan HJ40 (2H diesel) bisa sampai 7 liter, termasuk filter oli.

Oli jenis apa yang cocok untuk Toyota Hardtop?

Untuk FJ40 cocok oli mineral SAE 20W-50. Sedangkan BJ40 dan HJ40 cocok dengan SAE 15W-40 atau 20W-50, tergantung kondisi mesin dan lingkungan operasional.

Apa yang terjadi jika kapasitas oli kurang dari standar?

Pelumasan jadi tidak optimal, bisa menyebabkan mesin cepat panas, aus, dan rusak dalam jangka panjang. Sangat penting untuk mengisi sesuai rekomendasi.

Seberapa sering oli Toyota Hardtop harus diganti?

Setiap 3.000–5.000 km atau maksimal 6 bulan, terutama jika mobil jarang dipakai. Lebih cepat jika sering digunakan di medan berat.

Artikel Terbaru

Artikel Terkait