Cakramotor11.com – Banyak pemilik mobil yang merasa bahwa mencuci mobil saat musim hujan adalah hal yang sia-sia. Anggapan tersebut muncul karena beberapa hal seperti mobil bisa langsung kotor lagi jika terkena genangan air di jalan atau lebih parahnya mobil bisa terkena banjir.
Rasa khawatir tersebut tentu saja wajar, namun tahukah anda bahwa tidak rutin cuci mobil saat musim hujan bisa berakibat buruk? Sebelum membahas apa saja dampak buruk yang bisa terjadi jika mobil tidak rutin dicuci, anda perlu memahami terlebih dahulu apa saja kandungan yang ada dalam air hujan.
Kandungan pada air hujan:
Kandungan air hujan sebenarnya tidak mesti sama di setiap daerah. Air hujan di daerah pegunungan tentu memiliki kandungan garam yang lebih rendah dari air hujan di aderah pesisir pantai. Beberapa zat kimia yang ada di dalam air hujan pun bisa saja berbeda tiap daerah. Namun umumnya air hujan mengandung beberapa zat berikut ini:
- Zat asam
Ada 2 zat asam yang bisa muncul dalam air hujan, pertama yaitu asam nitrat dan yang kedua adalah asam zulfat. Air hujan yang normal mengandung asam nitrat dengan tingkat pH 6, namun kandungan asam zulfat bisa naik hingga pH 5 atau ke bawah jika lingkungan sekitar terdapat pencemaran dari limbah pabrik. Asam zulfat pada air hujan juga masih dalam batas normal, jika kandungan tersebut tinggi maka air hujan akan membuat sesak.
- Garam
Selain mengandung asam, air hujan juga mengandung garam dalam tingkat yang normal. Kandungan garam bisa lebih tinggi jika hujan terjadi di kawasan pesisir pantai karena uap dari laut langsung turun sebagai hujan.
- Carbon
Dalam air hujan juga mengandung zat karbon. Zat karbon yang ada pada air hujan berupa silika dan juga fly ash. Silika dan fly ash merupakan zat debu yang mengikat molekul-molekul pada air hingga terbentuklah hujan.
- Mineral
air hujan ternyata juga memiliki kandungan mineral, seperti kalsium dan magnesium namun jumlahnya sedikit. Dalam kebanyakan kasus, konsentrasi kimia dalam air hujan dalam batas yang dapat diterima.
- Zat padat
Terakhir, air hujan juga mengandung zat padat seperti debu- debu atau zat padat yang mudah larut serta gas. Namun tentu saja semua kandungan ini masih dalam batas wajra.
Dampak tidak rutin cuci mobil saat musim hujan:
Meski terlihat bersih, namun air hujan memiliki banyak kandungan di dalamnya. Jika air hujan dibiarkan menempel pada mobil tanpa dicuci, beberapa masalah ini akan muncul:
- Jamur air
Jamur air bisa muncul jika mobil dibiarkan mengering setelah terkena air hujan. Jamur tersebut berbentuk bercak putih dan biasanya menempel pada kaca dan body mobil. Jika sudah muncul jamur, anda tidak bisa menghilangkannya hanya dengan air atau mencuci mobil saja. Perlu cairan khusus jamur air untuk membuangnya.
Namun jika anda ingin menggunakan cairan penghilang jamur air pastikan anda menggunakan merek bagus yang dibuat khusus untuk mobil. Karena jika anda menggunakan merek asal, coating dan cat mobil malah bisa rusak. Kaca mobil juga bisa menjadi buram karena cairan tersebut.
- Karat
Saat hujan mobil rawan terkena cipratan air yang sudah tercampur dengan lumpur di jalan. Ditambah lagi air hujan ternyata memiliki kandungan garam dan zat asam yang juga bisa menyebabkan karat pada logam dan besi. Untuk itu sebaiknya segera siram mobil dengan air bersih ketika di rumah. Bersihkan tanpa sabun, lalu lap dengan kanebo agar kering. Dengan begitu munculnya karat bisa dicegah. Bila perlu semprotkan anti karat agar perlindungan menjadi lebih maksimal.
- Warna cat pudar
Air hujan yang menempel pada body mobil memiliki kandungan kimia. Jika dibiarkan mengering dengan sendirinya secara berulang kali tentu akan membuat warna cat mobil menjadi kusam. Jika tidak ingin hal ini terjadi, maka baiknya rutin mencuci mobil saat terkena hujan.